nusakini.com-Jakarta -Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan agar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk merumuskan pengembangan kampus ke depan. Rumusan itu dinilai penting sebagai dasar menetapkan strategi penerimaan mahasiswa baru PTKIN. 

“PTKIN mau seperti apa? Apasih yang mau diunggulkan dari PTKIN kita,” demikian disampaikan Menag saat menerima Ketua Forum Rektor PTKIN Babun Suharto beserta Panitia Seleksi Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk (SPAN-UM) PTKIN Tahun 2019, Jakarta, Selasa (20/08). 

Menurut Menag, rumusan ini akan sangat mempengaruhi strategi menjaring mahasiswa yang akan melanjutkan studinya di PTKIN. “Apakah kita mau memperbanyak input dari madrasah yang memang basis ilmu agamanya sudah kuat, atau kita justru memerlukan siswa dari sekolah umum untuk diperkuat pengetahuan keagamaannya,” ungkap Menag. 

Sedang santri dari pondok pesantren justru agar mengisi perguruan tinggi umum. “Ini sangat tergantung pada strategi pendidikan Islam di Indonesia mau ke mana,” imbuhnya. 

SPAN-UM PTKIN adalah bicara tentang input. Hal ini menjadi bagian dari capaian yang diharapkan dalam pendidikan Islam Indonesia. Dengan demikian, harap Menag, perubahan yang kita lakukan tidak parsial, tapi menjadi bagian dari desain besar. 

Kehadiran Babun Suharto dan tim untuk menyampaikan rencana evaluasi SPAN-UM PTKIN Tahun 2019 yang akan diselenggarakan 13-15 September mendatang. Diketahui, jumlah pendaftar SPAN-UM PTKIN Tahun 2019 meningkat tajam. Total jumlah pendaftar yang valid dan ikut seleksi berjulan dua ratus tujuh puluh-an ribu.Hadir mendampingi Menag, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dan Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda Basyir.(p/ab)